Wednesday, June 22, 2011

Andai Rasulullah datang ke rumah kita


Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seizin
Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita...
Baginda datang dengan tersenyum dan muka bersih di
muka pintu rumah kita,
Apa yang akan kita lakukan ?
Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk baginda  erat-erat dan lantas mempersilakan baginda masuk ke ruang tamu kita.
Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat suka hati  agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.
Baginda tentu tersenyum…
Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW
menunggu sebentar di depan pintu kerana kita teringat Video CD rated 18xxx yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam.
Baginda tentu tetap tersenyum...
Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita
setengah telanjang yang kita pasang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya
ke belakang secara tergesa-gesa.
Barangkali kita akan memindahkan lafaz Allah dan
Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.

Baginda tentu tersenyum....... 
Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia
menginap di rumah kita ?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih
hafal lagu-lagu barat daripada menghafal Selawat kepada Rasulullah SAW.
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita
tidak mengetahui  sedikitpun sejarah Rasulullah SAW kerana kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita.
Baginda tentu tersenyum........
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak
mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hafal di luar kepala mengenai anggota Power Rangers atau Kura-kura Ninja.
Barangkali kita terpaksa harus menukar satu kamar
mandi menjadi ruang Solat. 
Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah
kita tidak memiliki koleksi pakaian yang sesuai untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW.
Baginda tentu tersenyum........
Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. 
Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita.
Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita. 
Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi
tersebut demi menghormati junjungan kita ? 
Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun azan berbunyi.
Baginda tentu tersenyum........
Barangkali kita menjadi malu kerana pada saat Maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV
Barangkali kita menjadi malu kerana kita menghabiskan
hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. 
Barangkali kita menjadi malu kerana keluarga kita tidak pernah menjalankan solat sunat. 
Barangkali kita menjadi malu kerana keluarga kitasangat jarang membaca Al-Quran. 
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita. 
Baginda tentu tersenyum.......
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW
menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lalu di depan rumah kita.
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW
bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.
Betapa senyum baginda masih ada di situ........
Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul
di depan rumah  kita...... 
Apa yang akan kita lakukan ? Masihkah kita memeluk
junjungan kita dan mempersilakan baginda masuk dan menginap di rumah kita ? Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak baginda berkunjung ke rumah kerana hal itu akan sangat membuat kita kalut dan malu.
Maafkan kami ya Rasulullah.........
Masihkah baginda tersenyum ? Senyum pilu, senyum
sedih dan senyum  getir........ 
Oh betapa memalukan kehidupan kita saat ini di
mata Rasulullah...
Wallahua'allam.

0 comments:

 
Themes by: Simple-Blogskins. Powered by Blogger